Jumat, 20 Agustus 2010

JUST FOR LOVE

Just for Love
Merry dan Kevin menjalin hubungan asmara mereka kurang lebih sudah 3 tahun lamanya semenjak keduanya menyelesaikan SMA. Berjalan bersama-sama mengarungi hidup ini merupakan keinginan mereka untuk mencapai kesempurnaan hubungan mereka. Merry seorang mahasiswa yang pintar,suka bergaul dan suka menolong sesama tanpa memandang status, begitu pula dengan Kevin seorang pekerja keras yang ulet dan rajin disebuah Bank Swasta.
Mengingat masa pacaran keduanya yang kelihatannya sudah matang, Kevin berniat untuk menikahi kekasih hatinya itu. Menunggu hal itu Merry pun membuat persiapan dirinya,mulai dari belajar memasak dan bersih-bersih rumah,dilakoninya hampir tiap hari, hal ini menunjukkan bahwa Merry ingin menjadi seorang calon istri yang baik dan tidak bergantung dengan dunia luar, ia ingin melayani suaminya semampu dia.
“Mer…secepatnya aku ingin melamar kamu, aku ingin sekali menikahimu, aku sudah nggak tahan untuk bisa hidup bersama denganmu karena aku sangat mencintaimu. Apa yang aku jalani sekarang semuanya untuk kebahagiaan kita berdua di masa depan. Aku sungguh menyayangimu, aku mempertaruhkan nyawaku untukmu seorang. Mungkin waktu kita untuk berdua terlalu sedikit, mengingat aku begitu sibuk dengan pekerjaanku, tapi semuanya itu aku lakukan demi masa depan kita dan keluarga kita kelak, lusa aku akan melamar kamu.. “Kevin memegang kedua pundak Merry dan tersenyum kearahnya,.
“Makasih Kevin, aku begitu tersentuh mendengar kata-katamu tadi. Aku tak bisa membayangkan gimana hidup kita kelak jika kita sudah menikah, aku ingin mempunyai keluarga kecil yang sederhana dan saling menyayangi satu sama lain,aku ingin menghabiskan semua waktuku bersama kamu,,,”
“Kenapa ngomong begitu Mer..aku yakin kita pasti akan bersama-sama sampai akhir hayat kita…”Kevin mencium dahi Merry dan memeluk erat kekasih hatinya itu.
Hari yang ditunggu-tunggu Merry akhirnya tiba, tepat hari Sabtu tanggal 3 Bulan Desember di tahun yang berjalan, Kevin melamar kekasih hatinya itu. Sungguh bahagia perasaan Merry akan dipersunting orang yang dicintainya. Tak hanya seorang Merry, Kevin pun merasakan hal yang sama, tanggal pernikahan pun telah ditetapkan tanggal 10 Januari tahun yang akan datang. Dihari-hari yang akan mereka lalui ini mereka mencoba untuk tetap berpikir positif menunggu Hari H nanti, segala macam tantangan pun mulai mendekati mereka, hal yang paling ditakuti pun berkali-kali menghampiri mereka, tapi mereka dapat mengatasinya, sungguh pasangan yang memegang komitmen kuat yang bisa menahan emosi masing-masing.
Tanggal 7 Desember merupakan hari yang indah untuk keluarga Merry, dan untuk Merry sendiri, hari dimana ia berusia 21 tahun. Tak ada pesta, tak ada kemeriahan, hanya doa syukur kepada yang kuasa yang Merry panjatkan di hari bahagianya itu. Merry yang seorang Katolik mengunjungi sebuah kapel dan berdoa didepan patung Bunda Maria.,.Sungguh bahagia perasaannya hari ini bisa berbagi dengan anak-anak yatim piatu. Pekerjaan Kevin yang membuatnya untuk tak bisa mendampingi kekasih hatinya disaat merayakan Ulang tahunnya. Kembali dari perjalanannya mengunjungi anak yatim, Merry ditimpa musibah, Tubuhnya jatuh di rerumputan depan rumahnya, mengeluarkan darah segar dari hidung dan telinganya. Seketika tubuh mungil Merry terlihat mengerikan, Githa adik Merry satu-satunya saksi. Merry Tak sadarkan diri sampai dirinya kini terbaring kaku tak berdaya di ruang ICU (Intensive Care Unit)sebuah Rumah Sakit swasta.. Keluarga Merry dengan sabar dan tabah mendampingi Merrry yang kini belum sadar dari pingsannya. Kevin pun tiba ditempat dengan detakan jantung yang begitu cepat tak berhenti.
“Merry…”sahutnya sambil memeluk Merry yang pucat, dingin dan kaku
“Merry, Happy Birthday….”Kevin menarik napas dan menitikkan airmatanya
“Merry , maaf, aku tak bisa mendampingimu dihari bahagia ini, tapi aku berjanji untuk bisa menemanimu disaat seperti ini, Merry aku sayang kamu,…buka matamu untuk aku Merry. Aku punya kado untukmu. “Sebuah kalung emas dipasangkan ke leher Merry yang kini sedang terbaring kaku. Suasana diruang itu begitu sedu, terisak melihat kedua pasang kekasih yang saling mencintai.
“Merry…bangun dong, aku sudah ada disisimu,,,”Kevin tak bisa menahan tangisnya sampai dia harus membasahi tangan Merry, tapi rasa sayangnya pada Merry membuatnya tetap bertahan disamping Merry.
******************************
Kevin akhirnya meminta cuti kerja karena Merry kekasih hatinya sedang sakit,dan dia harus berada disamping Merry setiap harinya.
“Merry…ni makan ya,,aku suapin..” Kevin melayangkan sebuah sendok ke mulutnya Merry
Tubuh Merry terlihat kurus dan masih pucat pasi. Keceriaan diwajahnya hilang seketika, hanyalah wajah seorang cewek yang memohon sesuatu.
“Vin, kenapa pagi-pagi begini kamu sudah di Rumah Sakit..”Kata Merry disela-sela makan paginya…
“Bukankah seharusnya kamu kerja?”Merry memandang wajah Kevin dengan muram menahan rasa sakit
“Aku sudah meminta izin di kantor, aku nggak mau kamu sendirian, dan tugasku harus merawatmu..”
“Nggak pa pa Vin, ada mama dan keluargku yang bisa mengurusku, kamu harus kerja, cari duit untuk tabungan dimasa depan, lagipula aku belum kerja jadi belum bisa menabung..”
“Mer,,duit mudah untuk dicari..tapi kesehatan sangat mahal dan kehadiran seseorang lebih berarti untuk kesembuhanmu…”
Airmata membasahi wajah Merry.
“Vin memangnya aku sakit apa sich?kenapa badanku lemah begini dan tak bisa berbuat apa-apa..Kenapa Vin?”
“Merry, kamu nggak perlu tahu kamu sakit apa, kamu cukup istirahat saja supaya bisa cepat sembuh, sampai di hari pernikahan kita, sekarang sudah tanggal 15,. Tak lama lagi tahun ini akan berakhir dan kita akan dipersatukan dalam pernikahan yang Kudus di Gereja,.”
Merry mencoba untuk senyum, tapi terlalu berat untuk memperlihatkan wajah cerianya.
“Vin, aku…hueeeee…ahahakkkkahahkkk…..”Mulut Merry berdarah,, dia mengeluarkan darah lagi, kemudian hidung dan teliganya juga mengeluarkan darah, tak hanya itu juga semua lubang di tubuh Merry mengeluarkan darah.…Seketika juga Ia Drop…Kevin langsung memanggil Dokter untuk melihat keadaan Merry.
Peristiwa yang dilewatinya itu tak pernah hilang dari pikirannya, tak bisa membayangkan Merry harus menderita penyakit yang begitu berat dan menyakitkan, badannya kini kurus tak keruan seperti tak terurus.,membuat orang yang melihatnya tak mengenalinya lagi.
“Sebenarnya Merry sakit apa?”Pertanyaan itu selalu membekas dibenaknya Kevin
Tanggal 23 Desember, Kondisi Merry terlihat sedikit membaik..Merry terlihat lebih baik lagi dari hari-hari yang sudah mereka lewati di Rumah Sakit..
“Merry, kamu sudah baikan?”Tanya Kevin disela-sela pembicaraan mereka sore itu,
“Iya, aku udah sedikit baikan,, tapi masih agak lemah..”
“Kamu khan belum sembuh beneran jadi masih agak lemah..kamu harus banyak istirahat biar cepat sembuh dan bisa ngerayain natal di rumah…”
“Iya,…”sahut Merry sambil mencoba tersenyum
“Vin bisakah seminggu saja kamu tidak menelponku, dan tidak mengunjungiku?”
“Merry?kenapa kamu berkata begitu?aku tak bisa kalau seperti itu, kenapa harus begitu Merry.”
“Vin, kali ini saja aku memohon padamu..”
Kevin terlihat berpikir sejenak, dan terlihat tidak senang dengan kata-kata Merry barusan.
“Merry, kenapa disaat-saat seperti ini kamu harus berkata begitu,aku ingin bersama-sama denganmu, setiap hari kuhabiskan waktu untuk bisa bersama denganmu untuk menjalani hari-hari ini, tanpa senyuman darimu aku merasa hampa, saat ini kamu lagi sakit Merry, dan aku tak mau meninggalkan kamu sendiri dalam keadaan seperti ini, cukup sudah aku tak bisa bersamamu di hari ulang tahunmu, dan aku tak mau mengulangi hal itu..”
“Vin aku sayang kamu dan selalu menyayangimu, aku tak mau kehilanganmu, tapi untuk saat ini aku ingin demikian,..sudah 3 tahun kita menghabiskan waktu bersama, hanya seminggu saja waktu yang kuminta..kumohon Kevin…”Merry tak bisa menahan airmatanya lagi.
“Aku tak tahu ada apa denganmu Merry, tapi aku tak mau melihatmu menangis lagi, aku tak mau melihatmu sedih, walalu berat hati ini, aku akan menuruti keinginanmu…”
************************
Sudah seminggu berjalan sejak Merry mengajukan permohonan pada Kevin. Sekarang tibalah saatnya Kevin menemui kekasih hatinya itu yang kini masih terbaring di Rumah Sakit. Tepat tanggal 31 Desember Bukan sesuatu yang menyenangkan yang dijumpainya setelah seminggu tidak menghubungi kekasih hatinya itu, tapi sesuatu yang diluar dugaan, Merry kini terbaring kaku lagi tak berdaya dengan sejumlah alat yang dipasangi dibagian tubuhnya, monitor perekam jantung, tabung oksigen untuk membantu pernapasannya dan yang lainnya yang tak kuketahui. Ruangan itu terlihat sedih, terlihat murung tak ada keceriaan, seperti menunggu sesuatu yang akan terjadi.mata Merry tertutup rapat, Papanya kini terbaring di tempat duduk menjaga sepanjang hari dikamar bernomor 69 lantai 2 Rumash sakit itu,Mamanya tak henti memegang tangan putrinya yang kini terbaring tak berdaya..Kevin tak bisa diam melihat keadan itu. Langkah kakinya begitu cepat dan seketika mendarat cepat disamping Merry,…
“Merry…”sahut Kevin sambil menitikkan airmatanya
Dengan napas tersendat-sendat, perlahan-lahan Merry membuka matanya
“Merrry, aku sudah mengikuti semua keinginanmu dan sekarang aku tak ingin lagi jauh darimu.”Kata Kevin sambil terus memegangi tangan kekasih hatinya itu.
“Vin, terima kasih banyak, karena kamu sudah melaksanakannya demi aku…”kata Merry tersendat-sendat
“Seminggu saja kamu bisa tanpa aku, dan aku yakin kalau kamu pasti bisa tanpa aku sepanjang hidupmu nanti..”
“Merry kenapa berkata seperti itu, aku tersiksa dengan keadanku seperti ini , aku tak bisa tanpamu. Kenapa kamu ngomong yang nggak-nggak..cukup Merry..”
“Vin, aku tak bisa hidup lama didunia ini, aku tak bisa bersama-sama denganmu untuk melanjutkan hidup.. Aku penderita Leukimia Kevin, hidupku tinggal dihitung jam, aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku sebentar, tapi aku sudah mencoba untuk siap akan hal ini…Aku yakin kamu bisa tanpa aku…”
“Merry, kenapa kamu tidak ngomong kepadaku tentang ini,,,kenapa kamu menyembunyikannya dariku, kenapa waktu kita harus berkurang seminggu lebih cepat?kenapa harus demikian yang terjadi pada kita Merry? Kenapa kamu mengetes aku seperti ini,,,,Aku sayang kamu Merry dan aku tak mau kehilangan kamu..”
“Vin, aku tahu aku memang tak bisa hidup berlama-lama denganmu dan aku tersiksa dengan keadaanku ini, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi,aku hanya ingin kamu bahagia bila tanpa aku disampingmu, Seminggu telah kau lewati tanpa aku,. Aku yakin kamu bisa tanpa aku sepanjang hidupmu.. Maafkan aku yang seperti ini dan tak berdaya, aku sayang kamu selalu dan selamanya. Semua yang kulakukan padamu Hanya untuk cinta kita…”Merry menghembuskan napasnya terakhir,,,dengan airmata yang melekat di pipinya..
“Merry,,,,,aku sayang kamu, aku mencintaimu selalu, I Love U Merry…..” (THE END)
20 Agustus 2010

Rabu, 11 Agustus 2010

GAUN PENGANTIN DALAM MIMPI

GAUN PENGANTIN DALAM MIMPI
Aku tidak tahu kekuatan apa yang aku miliki ini. Sejak aku beranjak SMA ada yang berbeda denganku. Aku takut untuk memberitahukan ini pada orang lain, dan baru sekarang aku berani untuk mengatakannya. Setiap kali aku tidur pasti akan bermimpi. Ada mimpi yang masih diingat, tapi ada mimpi yang susah untuk diingat. Aku memulai petualangan mimpiku yang aneh. Saat ku terlelap dalam tidurku aku bermimpi sedang berada dalam suatu acara pesta besar, dimana tanteku dengan cantiknya duduk diatas singgasana memakai gaun putih panjang dengan motif bunga keperakan seperti orang yang mau nikah. Sejenak aku mengikuti pestanya, dan tak lama kemudian alarm-ku berbunyi. Sudah saatnya aku bangun.
Aku menceritakan hal itu pada mama, tapi tak direpon dan aku pun hanya mendiamkan hal itu. Keesokan harinya aku mendapat kabar dari mama kalau tante Rina meninggal akibat kecelakaan motor. Oh God, tak salah lagi tante Rina-lah yang kumimpikan saat itu. Aku belum merasa ada yang aneh dengan keadaan itu,,tapi mungkin saja itu satu pertanda tapi tak ku gubris.
Berikutnya dengan keadaan yang sama, aku bermimpi di suatu malam, disebuah pesta besar seorang anak kecil berusia kurang lebih 3 tahun, menggunakan gaun pengantin, dan dalam mimpiku aku tertawa..Masih kecil kok sudah mau kawin. Hal yang sama pun terjadi, aku mendengar kabar kalau anak kecil yang kumimpikan itu sudah meninggal akibat sakit yang dialaminya, dan tak lain adalah anak temanku.
Berikutnya lagi beberapa bulan kemudian sejak peristiwa itu aku bermimpi yang sama, dan terjadi kejadian yang sama, sepupuku yang kumimpikan meninggal karena dibunuh orang.
Tiga kali kejadian yang sama membuatku berpikir lebih dalam lagi dan aku menarik kesimpulan bahwa semua yang kumimpikan menggunakan gaun pengantin akan meninggal entah dengan cara apa saja, dan semuanya itu tak dapat kucegah, karena aku tak tahu mereka akan meninggal dengan cara apa dan aku sangat menyesali ini.
Sungguh aku menyesali semua ini dan tak ingin bermimpi ini lagi yang sangat membuatku takut..Sampai aku masuk perguruan tinggi aku sudah kadang bermimpi aneh seperti itu. Aku menceritakan hal ini pada sahabat-sahabatku dan mereka begitu cepat merespon.
“Nina, kalo kamu mimpiin aku yang pake gaun pengantin tolong ya kasih tahu sama aku..Sekalipun kita sudah selesai kuliah kamu harus tetap ngabarin aku. Aku takut dengan ceritamu dan aku tahu apa yang kau lihat dalam mimpi itu akan menjadi kenyataan yang pahit..”Sahut Gaby dengan wajah takutnya.
“Iya, aku juga tak tahu mau menolak ini atau tidak, aku selalu takut akan hal ini tapi aku harus menjalani ini. “
“Iya Nin, aku juga ya,kalo mimpiin aku kasih tahu sama aku….”kata Iren menyela pembicaraan Nina
“Iya teman-teman aku akan mengabari kalian..tenang saja jangan terlalu panik begitu….”
*************************
3 Bulan semenjak masuk Universitas aku sudah jarang bermimpi aneh, aku senang dengan keadaan ini. Tapi semuanya hanya sementara saja, aku mengakami hal itu lagi di malam sehari sebelum Hari Ulang Tahunku.. dalam mimpiku, aku hadir dalam pesta pernikahan temanku Gaby. Gaby begitu cantik dengan balutan kebaya modern berwarna gading. Aku begitu senang dengan keadaan ini, terbawa dengan kesenangan sampai-sampai aku tidak berpikir lagi jika aku bermimpi seperti itu akan terjadi sesuatu. Dalam suasana senang itu aku sempat berbicara dengan temanku Gaby.
“Gab, selamat ya, cepat banget kamu nikah…kamu 1000 km dari kami..”
“Nggak Nin, aku bukan 1000 km dari kamu, tapi kita sama-sama 1000 km dari Iren dan Nana..”
“Ngaco kamu Gab, jangan bercanda..”
“Nin, kita kan bikin pesta berdua, masa lupa.. Kamu cantik banget dengan gaun pengantinmu itu. Modelnya Gothic ya??keren Nin…Tapi Randy kok belum datang juga ya, acaranya khan sudah mau mulai..”
Aku begitu terkejut mendengar kata-kata Gaby. Yang benar aku nikah sama Randy barengan Gaby.?Aku memandang pakaikanku yang agak berbeda dengan Gaby. Seketika itu juga aku mulai mencoba menyadarkan diri dari tidur. Aku harus bangun, aku harus bangun…….dan aku terbangun pukul 03.00 dini hari memasuki hari yang baru dimana aku berumur 17 tahun. Aku memang yang paling muda diantara kami berempat tapi cukup lebih besar dari temanku Iren dan Nana.
Tak bisa kubayangkan bermimpi seperti itu dan dalam mimpiku aku dan Gaby berbalut gaun pengantin, siapa yang harus behati-hati dan siapa yang akan terlebih dulu dijemput ajal aku tidak tahu. Aku tidak mau baik aku atau Gaby yang mengalaminya, aku berharap ini hanya kesalahan dan tidak akan terjadi lagi, karena sudah lama berlalu sejak peristiwa kemarin dan ini bukanlah akhir dari segalanya. Aku percaya pada Tuhan dan ini tidak akan terjadi.
“Happy Birthday Nina,,selamat ulang tahun ya…”sahabat-sahabatku memberi pelukan padaku.
“Makasih ya ucapannya…”aku mencoba tersenyum pada mereka “Terus traktirannya dimana nich..?”sahut Gaby
“Dimana saja terserah kalian,…”
“Ehmmmm,,,kalo begitu Chinesse Food aja ya…”sahut Iren,,,
“Ok….”Sahutku sambil berjalan bersama mereka menuju ke rumah makan Chinesse Food di pusat kota..Dalam perjalanan bersama mereka aku tetap mencoba tenang tidak mengingat –ingat kejadian dalam mimpiku..
“Nina, kok kamu diam saja, bicara hanya sebatasnya, ini khan hari ulangtahunmu…ceria donk Nina..”Gaby mencubiti pipiku”Atau jangan-jangan karena Randy nggak bisa datang ya??” “Sebentar lagi dia datang, katanya masih ada mata kuliah. “
“Huh dasar Randy, lebih mentingin kuliah daripada pacarnya..”kata Iren sewot
“Nggak papa kok, lagian mata kuliahnya penting banget nggak boleh bolos..”sahutku membela Randy
“memang nih anak kalo dah cinta dibelain terus..khan baru jadian jadi benih-benih cinta semakin bersemi..”Kata Nana temanku yang dari tadi diam
“Ah biasa aja,…..”sahutku sambil senyum…
Satu jam kami makan dan ngobrol bareng, Randy pacarku tiba-tiba menelponku, dan menyuruhku keluar sebentar menuju ke jalan raya didepan, dari seberang aku sudah bisa melihatnya, dia memegang setangkai bunga mawar membawa kue tart dengan angka 17 diatasnya dan sekaligus membawa beberapa orang yang sedang memainkan gitar. Sungguh sesuatu yang indah dan romantic yang baru kurasakan sekarang. Aku tersenyum sendiri, teman-temanku yang melihatnya tersenyum manis…Randy melambaikan tangannya, aku mencoba berjalan menelusuri parkiran didepan rumah makan dan melintasi jalan yang ada didepan. Jalanan yang begitu ramai dengan kendaraan bermotor dan para pejalan kaki. Saat lampu merah menyala, aku pun langsung menyeberang jalan melewati zebra cross , tapi tak disangka dari arah kananku sebuah sepeda motor Kawasaki niinja dengan pengedara seorang cowok berpakaian hitam melaju kencang dan .AAAARRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHHHHHHH……..BRUKKKKKKKKK……Hidupku berakhir disini….
THE END

Cerita Cinta

Pengkhianat Cinta
Shilla begitulah aku disapa. Usiaku telah menginjak 21 tahun , sekarang aku menjalani aktivitasku sehari-hari sebagai seorang mahasiswi disebuah Perguruan Tinggi Negeri di Kota tempatku tinggal. Punya seorang teman baik bernama Nia dan memiliki seorang pacar yang sangat baik dan sangat menyayangiku yang tak lain adalah seseorang yang bernama Lionel. Aku biasa memanggilnya Lion, usia pacaran kami masih seumur jagung, tapi perasaanku padanya sudah semakin dalam dan tak mau jauh-jauh darinya. Nia termasuk orang yang dekat dengan Lion, sedekatnya aku dan Lion begitu juga dengan Nia,.
“Lionel, …”kataku memanggil Lion yang kini sedang berjalan menyeberang fakultas-ku menuju ke sebuah café..Lion menatapku tersenyum dan melangkahkan kaki menuju ke arahku.
“aku tadi mencarimu tapi tak kutemukan, jadi aku langsung beranjak pergi..” Lion memegang erat tanganku. Aku pun tersenyum kearahnya
“Gimana kalo sekarang kita ke café bersama…”tanya Lion sambil mengusap wajahku
“Ayo, kebetulan aku haus jadi mau minum dulu..”kataku sambil berjalan bersama menuju ke cafetaria terdekat yang sudah didepan mata..Sesampai disana aku dan Lion bertemu dengan Nia temanku.
“Shilla…Lion…?”sahut Nia
“Hei darimana saja kamu, dari tadi aku mencarimu, kenapa sih ga masuk mata kuliahnya Bu Rani?”tanyaku kepada Nia sambil menarik Nia duduk barengan kami.,…
“Oh,,,,tadi aku telat,,jadi mampir di cafetaria nunggu jam kuliah berikut…”
“Jadi kamu dah mulai bolos ya??”aku menggelitiknya,,membuat Nia merasa geli, dan tersenyum ke arah aku dan Lion..
“Shilla,,, bentar aku ada acara dengan teman-teman,Herry mau tunangan…kamu pergi bareng aku ya?”
“Iya,,,,jago ya si Herry,,,cepat banget,,,,”kataku sambil tersenyum
“Jago banget,,gimana dengan kita,,kapan married?”tanya Lion sambil memegang erat tanganku. Aku tersenyum kearahnya
“Kalo kita sudah siap semuanya, baru kita nikah,.,,aku ga mau nikah terburu-buru…”
“Iya aku tahu…Seorang Shilla mengambil keputusan memang butuh pertimbangan…tapi ga pa pa aku hargai semua pendapatmu sayang.”
“Makasih Lion….”
***************************
“Lion, maaf ya, malam ini aku tak bisa pergi denganmu perutku sakit banget, bolak-balik ke WC melulu…”
“Kamu dah minum obat?”
“Sudah Lion,,,,tapi badanku masih lemah,,perlu istirahat yang banyak..”
“Iya ga pa pa..tapi gimana ya,aku ga usah pergi aja ya, kamu kan lagi sakit, di rumah aja ya temanin kamu…”
“Ga pa pa Lion, aku bisa kok sendiri lagian sakitku ga parah parah amat. Aku hanya butuh istirahat karena banyak cairan yang keluar..Kamu barengan Nia aja ya, tadi aku sudah beritahu Nia. Daripada kamu sendirian jadi sama Nia aja ya. Nia mau kok diajak, pasti dia sudah siap-siap.”
“Tapi gimana Shilla, kamu lagi sakit ga ditemanin,…aku takut terjadi apa-apa sama kamu”Lion memelukku erat..
“Nggak pa-pa Lion,aku bisa kok sendiri. Lagian ada mama yang bisa bantuin aku kalo butuh sesuatu. Jadi sekarang tugasmu tinggal menjemput Nia, dia mungkin sudah selesai berdandan. Jadi kamu ga perlu sedih, ada Nia yang menggantikan aku disisimu.,bisa khan sayang?”
Dengan berat hati Lion pun mengiyakan permohonanku. Sebelum dia berangkat meninggalkanku, dia memeluk erat aku dan melepaskan satu ciuman untukku.
“Aku sayang banget sama kamu, dan aku tak ingin kehilangan kamu,..”katanya padaku sambil mengusap kepalaku
“Iya, aku juga sayang kamu selalu dan selamanya,..”
Bunyi mesin mobil Lion menghilang dari kegelapan malam, aku bangga sama pacarku karena bisa akrab dengan teman baikku, sahabatku sejak kecil, Nia paling mengerti aku dan selalu melakukan apa pun juga untuk membantuku.
Kadang aku berpikir, kenapa sampai saat ini Nia belum punya pacar?padahal Nia orang yang cantik, baik, pintar pokoknya the best lah buat Nia,.Beruntung banget cowok yang dapetin Nia. Dan untuk diriku sendiri aku sangat senang bisa bertemu dengan Lion dan berhubungan dekat dengan dia. Aku sungguh mencintainya dan tak ingin kehilangan dirinya. Sungguh perasaanku padanya tak bisa dibendung lagi, aku tak menyangka bisa mencintainya sedalam ini. Lion memang ganteng, tapi dibalik kegantengannya itu, kebaikan hatinya menyinarkan sesuatu yang sangat erat melekat di jiwaku. Aku ingin bersama Lion selamanya.
Beberapa hari terakhir ini aku tak bertemu dengan Nia sejak bertemu di cafetaria tempo hari. Ada apa gerangan? Aku tak bisa ketemu dengan temanku Nia, ditelpon pun tak aktif, dirumahnya juga tak ada orangnya, menurut penjaga rumahnya, sejak beberapa hari ini Nia sering keluar rumah, pulangnya pun sudah larut malam…Aku tak mengerti apa yang terjadi dengan sahabatku itu, kenapa dia lain dari biasanya..Sungguh aku tak bisa menemukan dirinya untuk berbagi cerita dengannya dan memberi support untukknya..
“Shilla…”sahut Lion yang kini duduk disampingku disela-sela jam istirahatku..
“Dari tadi kuperhatikan kamu kelihatannya tak semangat”
“Nggak, aku Cuma heran aja dengan Nia, aku sudah tak pernah bertemu dengannya sejak pertemuanku yang terakhir itu dan sejak pembicaraan kami ditelpon dihari Herry melangsungkan pertunangannya.”
“MMmmmm….”Lion terlihat berpikir..”oh ya? Jadi karena Nia kamu tak semangat?aku mengerti Shilla, kalian memang sudah lama berteman dan aku rasa apa yang kamu rasakan ini memang didasari dari hatimu yang paling dalam, karena bagaimanapun kalian memang tumbuh bersama dan selalu bersama-sama menjalani hidup ini..”
“Lion,apa Nia pernah berbicara padamu sesuatu tentang dirinya saat kalian barengan ke acaranya Herry?”
“Nggak, dia ga pernah bercerita sesuatu padaku…bicara seadanya dengan aku, kalo aku bertanya pasti dijawabnya…itu saja, aku mengantarnya pulang sampai pintu rumahnya mengingat sudah larut jadi aku mengantarnya sampai depan pintu masuk..”kata Lion dengan cepatnya
“Mmmm,,,kok kamu ngomongnya cepat banget, Nia bikin kamu bête ya???”
“Nggak….”Sahut Lion menundukkan kepalanya
“Oh ya,,,,makasih Lion, aku tahu kamu memang baik dan ingin membantu sahabatku..”
“Tapi ada sesuatu yang aneh dengannya, baru sekarang dia menghindar seperti ini,,apa ada masalah dengan dirinya?aku pun tak tahu..”
“Oh ya,, sebentar aku harus mengantarkan kiriman papa ke paman diluar kota, jadi kemungkinan sampe besok kita ga akan ketemu, nggak pa pa kan Shilla?”
“Iya nggak pa pa Lion,,aku mengerti kok…hati-hati di jalan ya Lion…”
***************************
Sudah lama tak bertemu Nia, dan sudah cukup lama pula tak bisa jalan-jalan dengan Lionel, dia terlalu sibuk untuk hari –hari terakhir ini, ketemu pun sudah jarang, apalagi menelponku,,sehari tinggal sekali menelpon, sunguh perubahan yang sangat drastis, inilah hal yang paling kutakutkan dari dulu, aku paling takut dengan kejenuhan yang kami alami dalam menjalani hubungan ini, semua yang sudah kami lewati bersama terasa sangat menusuk hatiku yang kini terluka. Tak ada seorang sahabat yang bisa menghibur diriku, tak ada seorang pacar yang bisa menghapus semua kesedihanku ini..
Luka yang kurasakan sekarang terasa semakin berat dan tak mampu kuobati. Aku tak tahu siapa yang akan menyembuhkan luka batin ini yang begitu sakit. Ada sesuatu yang lain pada diri Lionel.
Hari Sabtu di bulan Oktober, hari dimana setelah sekian lama tak kunjung bertemu dengan Lionel, akhirnya bisa ketemu juga, serasa sakit yang kurasakan berkurang dengan sendirinya. Aku melepas rindu dengan kekasih hatiku disebuah tempat yang menjadi tempat favorit kami. Dengan tak kuasa menahan rasa rindu yang berat aku memeluk Lionel dengan begitu eratnya, dan tak kuasa airmatapun membasahi wajahku,,
Lama beradegan seperti itu, aku seperti dibangunkan dengan bunyi telpon Lion. Saat ku memandang layar telpon genggamnya itu, aku begitu terkejut, wajah seorang Nia terpampang disitu. Aku beranjak berdiri.
“Nia? “tanyaku tak percaya pada Lionel. Lion mematikan HP-nya
“kok tak diangkat?aku pengen bicara dengannya Lion.”
“Ga perlu Shilla, dia seharusnya menelpon kamu kalau ia ingin bicara denganmu..”
“Tapi ga pernah Lion, aku heran denganmu, kenapa sich kamu berkata begitu? Apa Nia sering menelponmu?Dimana Nia?kamu pasti tahu Lion…”
“Nggak, Nia tak pernah menghubungiku…”
“Kamu bohong Lion, kenapa sich bohong padaku? Aku siapanya kamu Lion sampe kamu harus bohong sama aku, kenapa kamu tak mempercayaiku pacarmu sendiri? Apa gunanya aku berada disampingmu kalo kamunya seperti ini?”
“Maaf Shilla, kali ini aku mohon maaf, aku tak bisa bicara denganmu..Aku harus pergi sekarang.”
Lionel pun pergi meninggalkanku sendirian, hatiku yang terluka serasa terpecah belah teriris-iris pisau yang begitu tajam. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan untuk mempertahankan hubungan ini. Kepalaku serasa mau pecah.
Hari-hari kujalani dengan penuh kecurigaan, terdengar kabar dari teman-teman kalau Nia hamil, aku begitu terkejut mendengarnya. Tak kusangka harus mendengar kabar tersebut dari mulut orang lain. Sungguh aku tak mengerti dengan apa yang terjadi. Aku tak bisa mendapatkan Lionel lagi di kampusku, dan aku hanya bisa berjalan sendiri mengitari jalan yang setiap hari kulewati. Dipersimpangan jalan aku mendapati dua orang yang kukenal kini berjalan berdampingan saling memeluk satu dengan yang lain menuju ke pusat perbelanjaan yang terdekat. Dengan langkah yang berat aku berjalan mengikuti mereka, sungguh tak kusangka dengan apa yang kulihat dengan mata kepala sendiri. Lionel kekasihku kini berdampingan dengan Nia sahabatku. AKu merasa seperti orang bodoh yang dipermainkan oleh dua orang terdekatku.
Mungkin memang sudah nasibku dikhianati oleh orang terdekatku…Sungguh kecewa yang kurasakan. Kecewa dari sahabatku dan dari kekasih hatiku. Baik Nia maupun Lion keduanya menyakiti aku.
“Lion, pakaian ini cocok dengan usia kandunganku yang tak lama lagi menginjak 4 bulan..”
“Iya, itu cocok untukmu..”Sahutku membalas kata-kata Nia
“Shilla” Sahut Lion dan Nia terkejut
“Kenapa kalian terkejut, tak cukupkah kalian mengkhianatiku?tak kusangka sahabatku dan pacarku sendiri melakukan hal ini padaku, ..
“Shilla……”Lion memelukku,…
“Lepaskan pelukanmu dariku, aku tak ingin tubuhku tersentuh tangan kotormu..Apa yang harus kulakukan lagi bila kau tak setia, karena aku hanya seorang manusia yang tak kau anggap..Aku tak bisa lakukan apa-apa lagi..Aku tlah coba untuk memahamimu tapi kau tak peduli..Sejak kapan kalian mengkhianatiku seperti ini,sejak kapan kebohongan ini berlangsung?”Airmata membasahi pipiku terasa deras dan tak ingin berhenti.
“Maaf Shilla, aku sudah lama mencintai Lionel, sejak pertama kami bertemu saat kau memperkenalkan dia padaku, aku tak bisa berbohong kalau aku menginginkannya, tapi aku tak bisa karena Lion adalah milikmu, sampai suatu saat kami saling curhat dan mengetahui perasaan masing-masing, dan ternyata, Lion pun mempunyai perasaan yang sama denganku, dia tak bisa bohong kalau dia juga sudah jatuh hati padaku.”
“Nia, kenapa kamu bohong? Apakah itu jawaban terbaikmu untuk sahabatmu?”Kata Lionel
“Aku tak bohong Lion, kamu juga mencintaiku kan? Kamu menginginkanku kan? Ini buktinya aku sedang mengandung anakmu..”
Aku tak menyangka akan mendengar hal ini dari mereka berdua.
“Shilla perlu tahu kebenarannya, Shilla aku minta maaf padamu, memang aku tak layak lagi untuk mendampingimu, karena aku sudah mengkhianati cinta kita, Malam itu waktu kamu merekomendasikan Nia untuk menemaniku ke acara Herry aku dan Nia sudah melakukan hal terlarang, layaknya suami istri, dan aku tak menyangka harus melakukan hal tersebut, bukan kali itu saja Shilla, aku juga pernah berbohong kalo aku akan mengantarkan kiriman papa, aku dan Nia pun melakukan perbuatan terlarang tersebut, aku tak tahu sedang dirasuki setan atau semacam apa,dan sekarang seperti yang kau lihat,,Nia kini hamil. Dan aku sadar bahwa aku memiliki orang yang sangat kucintai yang sudah ku khianati, dan orang yang sekarang mengandung darah dagingku. Sebagai lelaki sejati aku harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kulakukan..Aku minta maaf Shilla…”
“Kenapa minta maaf di saat seperti ini?kenapa ga dari dulu kamu melakukannya?Kesalahan kalian begitu besar, dan aku tak bisa memaafkannya seumur hidupku…Aku tak pernah mengenal orang yang bernama Nia dan Lionel, aku tak tahu apakah di kehidupan mendatang kita akan bertemu kembali dan aku akan tersakiti lagi…sungguh aku tak bisa menerima semua ini..Cintaku dipermainkan orang-orang terdekatku…”
“Aku minta maaf Shilla….”Kata Lionel sambil memegang tanganku..
“Kamu takkan mengerti rasa sakit ini. Kebohongan dari mulut manismu. Pergilah kau Pergi jauh dari hidupku .Bawalah semua rasa bersalahmu .Pergilah kau,pergi dari hidupku Bawalah rahasiamu yang tak ingin kutahui. Kata maafmu tak pantas lagi kau ucapkan padaku disaat seperti ini,, pengkhianatan cinta yang kurasakan terlalu sakit dan tak bisa secepatnya sembuh. “
“Shilla, aku memang berdosa terhadapmu, dan aku mohon maafkan aku,,agar aku tak membawa beban dalam hidupku nanti,,”
“Aku juga minta maaf Shilla, “kata Nia sambil mendekatiku..
Aku beranjak meninggalkan mereka membawa rasa sakit hati yang begitu dalam melangkah untuk menjalani hidup yang baru, dengan deraian air mata yang membasahi wajah sampai pakaianku..
Cukup sudah kau sakiti aku lagi, serpihan perih ini akan kubawa mati. Aku mencoba memberikan segala yang telah aku punya, namun semuanya hanya sia-sia percuma…
T h e E n d
August, 11 th 2010

Selasa, 20 April 2010

Cerita Cinta

Berharap tuk kembali
Cewek seperti Fania memang tak pantas untuk sakit hati, tapi apa mau dikata semuanya telah terjadi dan takkan ada lagi seorang cowok yang berada didekatnya untuk menjalani hidup bersama-sama. Sungguh kasihan nasibnya, bahkan sahabat-sahabatnya pun merasakan kesedihan yang Nia rasakan. Nia yang biasanya ceria malah jadi pemurung. Seakan-akan kehidupannya sudah ditarik dari muka bumi ini.
“Nia, sudalah biarkanlah semua yang telah terjadi. Buang saja semua itu bersamaan dengan sakit hatimu. Aku rasa semuanya pasti akan berubah. Kamu masih punya kami sahabat-sahabatmu yang selalu setia berada disisimu saat kau butuhkan yang selalu bersama menjalani suka dan duka hidup ini. Reiner hanyalah seorang cowok yang tak bisa bertanggungjawab, segitunya ia meninggalkan kamu dan pergi bersama dengan wanita lain. Apa maksudnya itu.?” Shelly teman Nia terlihat agak marah.
“iya aku juga ga senang dengan sikapnya seperti itu, ada apa sich dia?kenapa dia pergi meninggalkan Nia sendiri. Aku ga nyangka aja cowok yang sudah ku kenal selama 3 tahun pacaran dengan sahabatku, aslinya seperti itu. Dasar cowok semuanya sama ga ada yang beda.” Chika lebih ganas dari Shelly
“Sudahlah, aku ga mau menungkit hal ini lagi, biarlah semuanya berlalu, yang lalu memang sudah sepantasnya berlalu, sekalipun terasa berat membuang semua kenangan yang pernah terjadi diantara kami terlalu banyak kenangan manis yang kulalui dengannya. Terlalu banyak cerita diantara kami. Dan aku selalu berharap dia bisa bahagia dengan seseorang yang menggantikan posisi aku dihatinya..”
“Nia kamu jadi orang terlalu baik banget, orang yang sudah menyakitimu dimaafkan seperti itu, terus kapan kebahagiaan akan ada untukmu?kapan dia datang bersemayam dalam dirimu. Masih banyak orang diluar sana yang mengharapkan cinta dari orang sepertimu karena mereka begitu mencintaimu segenap hati mereka, dan ingin selalu membahagiakan kamu..”Shelly mengelus kepala Nia dengan lembut, tangan-tangan para sahabatnya memegang pundak Nia.
“Jangan takut Nia kami selalu bersamamu sampai kapanpun..”Seketika itu juga airmata membasahi wajah cantik Nia. Semua kesedihan yang ia rasakan sudah ditumpahkannya lewat airmata.
Nia tak tahu harus seperti apa lagi dalam ia menjalani hidupnya. Nama Reiner seolah-olah takkan pernah hilang dari hatinya, orang yang telah membuatnya bahagia adalah orang yang sudah membuatnya sakit begitu dalam. Sekilas tentang masa lalunya tak sedikit cowok yang patah hati ketika Nia sudah pacaran dengan Reiner. Senior di Kampusnya pun terlihat demikian, siapa lagi kalau bukan Rico seorang mahasiswa teladan. Tapi hanya Reiner seorang yang telah membuat Nia jatuh dalam pelukannya. Kabar tentang Nia pun mulai tersebar di kampus.
“Nia, bisa ngobrol sebentar??Sahut Rico.” Nia yang tengah duduk membaca di perpustakaan kala itu langsung menatap Reiner dengan tatapan penuh Tanya.
“Iya, mau ngomong apa sama aku?”kata Nia sambil melepas buku bacaan dari tangannya.
“Mungkin ini terlalu pribadi, dan kuharap kamu tidak memarahiku” Rico menatap dalam Nia.
“Silakan aku tidak akan memarahimu.,”Sahut Nia sambil memandang kembali kearah Rico.
“Aku sudah dengar tentang kamu dan Reiner,, aku tahu aku memang tak pernah ada tempat dihatimu tapi aku selalu mencoba untuk bisa memahami keadaanmu dan berharap bisa mengenalmu lebih jauh. Mungkin aku sudah lancang sama kamu, tapi inilah yang kurasakan selama ini. Aku tahu tak sepantasnya aku ngomong ini sama kamu. Tapi sudah dari dulu aku memendam perasaan ini.”
“Rico aku sangat berterimakasih padamu karena kamu sudah begitu memahamiku dan berharap bisa membahagiakanku,tapi untuk saat ini aku belum bisa menerima seseorang, aku masih takut akan disakiti untuk kedua kalinya. Aku belum bisa menerima seseorang.”
“Ya aku mengerti keputusanmu itu dan karena ku tahu apa yang kaurasakan sekarang. Aku tidak akan memaksamu karena semuanya ada ditanganmu. Aku memang sangat berharap padamu bisa menjalin hubungan denganmu, tapi keputusannya ada ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.”
“Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai temapt parker.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkit
ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.”
“Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai temapt parker.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkit
ditanganmu. Aku minta maaf karena sudah menganggumu.”
“Tak masalah Rico, kamu tidak menggangguku, lagian sudah saatnya aku beranjak dari tempat ini. Kita bisa barengan sampai tempat parkir.”Sahut Nia sambil menggantungkan tasnya ditangan kanannya, dan berjalan bersama dengan Rico menuju ke tempat parkir.
**********************************************

Sekalipun Nia sekarang seorang diri tapi dia tetap semangat dalam menjalani hidup. Berangkat dari rumahnya menuju kampus kebanggaannya ia harus diperhadapkan dengan kenyataan yang ada, didepan matanya seorang Reiner sedang bergandengan dengan pacar barunya seorang cewek yang tak kalah cantik dengan Nia berpenampilan bak seorang model, membuat hati Nia begitu sakit, cemburu membara didalam hati walaupun dia sudah tidak memiki hubungan dengan mantan pacarnya. Sungguh menyakitkan berpapasan dengan mantan pacar yang menggandeng pasangan baru. Nia merasa tak pernah melakukan kesalahan yang begitu besar sampai dia harus menerima sesuatu yang paling berat dalam hidupnya yaitu putus dari sang pacar. Dia juga tak menyangka secepat itu Reiner melupakannya dan mencari penggantinya, secepat itu pula kenangan mereka berdua harus memudar tak tahu untuk sementara atau selama-lamanya. Reiner menatap Nia yang kini berpapasan dengannya. Nia tak kuasa menahan airmatanya
“Nia, “sahut Reiner berhenti sejenak menatap Nia yang kusut terlihat penuh beban..Nia tak bicara apa-apa, tapi cewek yang berada disamping Reiner berkata dengan kasarnya.
“Sayang siapa sich cewek ini, kamu kenal sama cewek jelek ini, cara berpakaiannya kuno banget. Ga ada yang lebih baik lagi mau dijadiin teman, teman-teman di agency ku cantik-cantik dan terkenal, kamu bisa kenalan sama mereka dan jadi teman mereka. Gimana bisa khan??dari pada cewek kayak dia.”
“Kupikir dia temanku yang lama tapi ternyata aku salah..”kaya Reiner sengaja dibuat-buat..Mendengar kata-kata cewek tersebut, dan mantan pacarnya, airmata yang ditahan Nia akhirnya jatuh juga tak tertahankan.
“Aku benci kamu Reiner..”Sahut Nia sambil lari meninggalkan mereka berdua. Reiner seakan-akan ingin memanggil kembali Nia tapi tak dilakukannya karena seseorang mencegatnya, tak lain pacarnya yang sekarang. Sungguh sangat disayangkan, Nia cewek cantik yang baik hati diperlakukan seperti ini oleh seseorang yang sudah lama dikenalinya dan pernah menjadi bagian hidupnya. Sungguh penderitaannya memang besar.
Sahabat-sahabat Nia pun harus mengetahui apa yang terjadi pada sahabat terkasih mereka Fania. Perasaan marah melanda hati mereka, mereka tak kuasa melihat sahabat mereka diperlakukan seperti itu oleh mantan kekasih hatinya.
“Nia kenapa kamu hanya tinggal diam saat diperlakukan seperti itu? Harga dirimu diinjak-injak, bisa ga dia ngomong sama pacar barunya untuk diam, atau perlu diberi lakban mulutnya?cewek dari dunia mana sich dia.”Sahut Chika sambil menatap kearah Nia.
“Aku tak tahu, selama aku berhubungan dengan Reiner tak pernah ada orang yang menjadi penghalang kami, aku baru melihatnya dan aku baru merasakan sakitnya hatiku. “
“Kami tahu apa yang kamu alami Nia, kami tahu tak secepat itu melupakan orang yang pernah mengisi hatimu. Tapi kamu harus tegar dan harus bisa melepaskan dia dari kehidupanmu.”
“Reiner telah melakukan kesalahan yang besar dalam hidupnya. Dia pasti akan menerimanya kelak.” Seseorang menghampiri mereka, yang tak lain seorang Rico
“Nia aku…” Belum sempat berkata apa-apa..Nia langsung memeluk Rico entah karena terlalu sakit hati sama mantan pacarnya atau apa, Nia memeluk Rico, dan dibalas dengan pelukan semua sahabatnya terkejut melihat tindakan Nia barusan.
“Dari tempat mereka bersama terlihat seseorang berlari menghampiri mereka. Wajah yang taka sing lagi bagi mereka. Siapa lagi kalau bukan Reiner mantan pacarnya Nia.
“Kenapa lagi kamu kemari Reiner..ga henti-hentinya nyakitin Nia..”Sahut Chika. Seketika itu juga Nia sadar dalam pelukannya dengan Rico dan melepaskan diri, ditatapnya Reiner yang kini berada didepannya.
“Ngapain kamu kesini Rei..Ngapain lagi kamu mencariku setelah sekian lama kamu menyakitiku..”Suara Nia terdengar begitu keras.
“Aku mencari Rico bukan mencarimu.”Sahut Rei membela diri dari pertanyaan Nia
“Iya Rei, ada perlu apa kamu mencariku?”Kata Rico dan kemudian disambung Nia
“Oh ya, aku harus pergi..”Nia melangkahkan kaki meninggalkan mereka..tapi langsung dikejar Reiner.
“Aku mencarimu Nia..”Kata Reiner sambil berlari mendekati dan menggenggam erat tangan Nia..Nia menatapnya penuh tanya.
“Aku tak ingin melepasmu lagi, aku ingin bersamamu lagi…”sahut Reiner datar
“Pantaskah kamu berkata begini padaku yang sudah kausakiti?pantaskah pernyataan itu diutarakan padaku lagi?pantaskah kita bersama lagi?pantaskah orang sepertimu masuk kedalam hatiku yang sudah hancur karena namamu? Dan pantaskah aku menerimamu?”
“Nia beri aku kesempatan sekali lagi dalam hidupku, aku tahu aku memang salah, ini bukan mauku Nia, ini hanyalah keinginan Ibuku, aku harus menikahi Sheril untuk kemajuan perusahaan kami, ..”Reiner terdiam sebentar “aku yakin kalau kamu pasti bisa mengerti aku..dalam hatiku hanya ada namamu, aku tersakiti dengan keadaanku yang seperti ini, berpura-pura melupakan orang yang sangat kucintai yang selalu hadir dalam pikiranku, berpura-pura dengan perasaanku, aku tahu aku salah telah meninggalkanmu tanpa sebab..Aku ingin kita kembali seperti dulu menjalani hari-hari kita sebelumnya. Aku saying kamu Nia…”
“Tak ada guna lagi mengharapmu kembali setelah apa yang kauperbuat padaku, aku tak bisa bertahan denganmu yang berubah seperti ini. Sekalipun cintaku begitu dalam padamu, aku mecoba untuk mengubur semuanya.Menggali begitu dalam lobang yang akan mengubur semua kenangan yang pernah terjadi diantara kita, jalinan kasih antara kita sudah lama berakhir dan tak’kan pernah kembali lagi seperti dulu, Maafkan aku karena hanya ini yang bisa kukatakan padamu, dalam hatiku tak ada lagi namamu, kini dan selamanya…” Nia dengan berat hati berjalan menjauhi Reiner, melangkah tapi pasti dengan perlahan-lahan melepaskan genggaman tangannya, mencoba tetap tegar tapi airmata terlalu deras berdesak-desakan untuk keluar membasahi wajahnya.
(Tiada guna lagi mengharapmu untuk kumiliki, tak’kan ada lagi kesempatanku untuk kembali, gemuruh cintaku segenggam maafku takkan mungkin bisa menggantikan salahku, bagaimana lagi bila itu yang harus terjadi, dengan besar hati kuterima semua ini, kau buat diriku terbunuh cintamu apalah dayaku ini memang salahku…..OOOOhhhh,,,,akankah terulang kembali masa-masa kita yang dulu ada…ooohhhh kuakui memang kusalah tak berada didekatmu disaat kau rindu)..The End

7 Maret 2010

Cerita Cinta

AKHIRNYA KETAHUAN
"Kirey, katanya kamu sudah pacaran sama Hanson?"
"Where is that?dekat aja dengan orangnya nggak, dikatain pacaran,aneh khan?" Kirey tersenyum sambil melangkah menjauhi Rheina
"Rey, boong lagi kamu, dari dulu sampe sekarang kamu suka boong ma aku, yang benar aja, tuh di mading sekolah sudah tersebar beritanya,, semua cewek penghuni sekolah ini pasti cemburu ma kamu.."
"Terserah dech apa kata kalian,, tapi aku ga punya hubungan dengannya.Ok?"
"Ya ellah ni anak, ga mau jujur sich ma sahabatnya sendiri, kamu ga nyadar apa? kamu itu salah satu kandidat cewk cantik yang bisa menggandeng sang pangeran sekolah Hanson William, ga mau ya pacaran dengannya?"
"Rheiiiiiinnnnnnaaaaa,,,sakit telingaku mendengar ocehanmu itu, bisa ga ngobrol yang lain aja, males banget dengar namanya, Ntar si rambut pirang marah sama kamu.." Rheina hampir muntah mendengar kata si rambut pirang yang diucapkan Kirey
"Rambut pirang yang sombong itu???yang ceburin aku ke kolam renang waktu kelas 1, aku ga takut lagi dengannya,,emangnya cuman dia doank yang punya sekolah ini, ih cewek kayka dia ga pantes lahir didiunia ini,resenya minta ampun.."
"ya udah kalo kamunya berpikiran gitu diam aja, ntar kamu diceburin lagi loh ke kolam, mau ga pulang basah kuyup, ga dinaikin sama supir taksi...wuaaaahahahha"Kirey tersenyum dan merangkul sahabatnya itu
"Tega benar kamu Rey, tapi aku memang ga setuju kalo si cewek pirang dekat sama hanson, aku pengen Hanson jadian sama kamu, karena kamu cewek yang sempurna untuk dia.."
"Rheina, didunia ini ga ada yang sempurna,, jadi untuk kata yang sempurna dihilangin ya....?"Keduanya terhenti sejenak dan tersenyum bersamaan
"Oh ya,,terus kita mau kemana Rey? masih ada Ekskul.."Kirey dan Rheina melangkahkan kaki hendak keluar gerbang sekolah
"Oh iya ya, khjan masih ada ekskul...kok aku jadi lupa sich.."Kata Kirey sambil membalikan badan masuk ke sekolah lagi"Untung ada yang ngingetin..."
"ya iyalah cewek cantik, seorang sahabat yang baik pasti seperti itu..."
"Iya sahabatku"kirey mencubiti wajahnya Rheina yang empuk dan berlari kecil meninggalkan Rheina. Ketiban sial apa si Kirey , dia Menyambar seseorang yang tak lain seorang Pangeran sekolah
"Bruk..."Kirey jatuh"Im Sorry I didnt see u..."kata Kirey sembari mengangkat tubuhnya sendiri seperti semula"Kirey..."
"Hanson???"Sahut Kirey,, sambil memeluk Hanson, tak ada seorang pun yang melihat akan kejadian itu
"darimana saja kamu, aku dari tadi mencarimu..?"kata Hanson sambil memegang wajahnya Kirey
"Aku sedang bersembunyi sayang,,,,hahhahahaha, nggak lah aku tadi sedang jalan-jalan sama si Rheina, kayaknya hubungan kita sudah tercium seluruh isi sekolah dan kurasa ga lama lagi pasti akan ketahuan yang sebenarnya.."
"Ya kurasa juga begitu honey,,tapi kalo kamu pengen secepatnya ketahuan ga pa pa Sayang, kita bisa Publish.."
"Not yet Honey, I steel need time for that"
"Ok,we live alone, until they know themselves"
"Tapi kelihatannya tempat ini ga cocok untuk berduaan, kita cari tempat lain aja ya?"
"Honey kok di sekolah sich,,,"
"Sekali kali khan ga pa pa, aku pengen banget ngobrol denganmu..."
"Ok Honey,, tapi ga bisa dijamin kerahasiaannya.."
"Gimana kalo di taman belakang Rey??"
“Ya ellah Babe, disitu lebih banyak orang yang pacaran tahu..."
"Ok kalo gitu di ruang baca aja biar ga ada yang curiga,,,bisa khan Rey???"
"Ga bisa,,,di UKS aja pasti ga bakalan ketahuan..."
"OK Rey,,,"Sahut Hanson sambil merapatkan tubuhnya ke Kirey
"Ok apaan Babe???"
"Tadi khan kamu ngomong UKS...disna tempat yang paling bagus.."
"UKS, siapa yang ngomong???kayaknya dari tadi aku diam, ,,"
"Ah sayang masa sich, tadi beneran aku dengar suara kamu ngomong begitu,,,"
"Hanson kamu salah besar babe, aku ga ngomong begitu tadi,,kamu ga lihat apa, aku ni sedang sms-an"
"terus siapa donk yang ngomong tadi...."Tanya Hanson Penasaran
"haahahahahhaahhaha,,penasaran ya???Aku yang Ngomong...... Rheina.."Sesaat Kirey terkejut melihat keberadaan Rheina disamping tempat sampah,,,nasib -nasib terlalu serius ngomong sama pacar,, sampai-sampai ga tahu kalo ada yang ngintip..
"Hei Plen,,mau boong lagi ya ma aku,,,sudah ketahuan khan,,,dan ternyata berita itu benar,,,,'kata Rheina menertawakan Kirey
"Rheina bukan begitu,,kami memang cuman......."
"PACARAN"sahut beberapa orang yang sekarang berada didekat mereka..."
"Rey jangan boong lagi,,karena bukan cuman aku saja yang tahu tapi.."
"Kami semua sudaha tahu"Sahut beberapa teman Hanson
"Babe,,akhirnya ketahuan......mau gimana lagi,,,di Publish aja ya,,,"
“Iya Babe,,,,,"sahut Kirey sambil mencubiti sahabatnya Rheina....(Sesuatu yang disembunyikan pada akhirnya akan ketahuan juga)

THE END
23 Januari 2010
Cinta terkadang Menyenangkan dan terkadang menyakitkan,,tapi hanya orang yang mempunyai cinta sejati yang bisa bertahan dengan keadaan seperti itu..