Rabu, 11 Agustus 2010

Cerita Cinta

Pengkhianat Cinta
Shilla begitulah aku disapa. Usiaku telah menginjak 21 tahun , sekarang aku menjalani aktivitasku sehari-hari sebagai seorang mahasiswi disebuah Perguruan Tinggi Negeri di Kota tempatku tinggal. Punya seorang teman baik bernama Nia dan memiliki seorang pacar yang sangat baik dan sangat menyayangiku yang tak lain adalah seseorang yang bernama Lionel. Aku biasa memanggilnya Lion, usia pacaran kami masih seumur jagung, tapi perasaanku padanya sudah semakin dalam dan tak mau jauh-jauh darinya. Nia termasuk orang yang dekat dengan Lion, sedekatnya aku dan Lion begitu juga dengan Nia,.
“Lionel, …”kataku memanggil Lion yang kini sedang berjalan menyeberang fakultas-ku menuju ke sebuah café..Lion menatapku tersenyum dan melangkahkan kaki menuju ke arahku.
“aku tadi mencarimu tapi tak kutemukan, jadi aku langsung beranjak pergi..” Lion memegang erat tanganku. Aku pun tersenyum kearahnya
“Gimana kalo sekarang kita ke café bersama…”tanya Lion sambil mengusap wajahku
“Ayo, kebetulan aku haus jadi mau minum dulu..”kataku sambil berjalan bersama menuju ke cafetaria terdekat yang sudah didepan mata..Sesampai disana aku dan Lion bertemu dengan Nia temanku.
“Shilla…Lion…?”sahut Nia
“Hei darimana saja kamu, dari tadi aku mencarimu, kenapa sih ga masuk mata kuliahnya Bu Rani?”tanyaku kepada Nia sambil menarik Nia duduk barengan kami.,…
“Oh,,,,tadi aku telat,,jadi mampir di cafetaria nunggu jam kuliah berikut…”
“Jadi kamu dah mulai bolos ya??”aku menggelitiknya,,membuat Nia merasa geli, dan tersenyum ke arah aku dan Lion..
“Shilla,,, bentar aku ada acara dengan teman-teman,Herry mau tunangan…kamu pergi bareng aku ya?”
“Iya,,,,jago ya si Herry,,,cepat banget,,,,”kataku sambil tersenyum
“Jago banget,,gimana dengan kita,,kapan married?”tanya Lion sambil memegang erat tanganku. Aku tersenyum kearahnya
“Kalo kita sudah siap semuanya, baru kita nikah,.,,aku ga mau nikah terburu-buru…”
“Iya aku tahu…Seorang Shilla mengambil keputusan memang butuh pertimbangan…tapi ga pa pa aku hargai semua pendapatmu sayang.”
“Makasih Lion….”
***************************
“Lion, maaf ya, malam ini aku tak bisa pergi denganmu perutku sakit banget, bolak-balik ke WC melulu…”
“Kamu dah minum obat?”
“Sudah Lion,,,,tapi badanku masih lemah,,perlu istirahat yang banyak..”
“Iya ga pa pa..tapi gimana ya,aku ga usah pergi aja ya, kamu kan lagi sakit, di rumah aja ya temanin kamu…”
“Ga pa pa Lion, aku bisa kok sendiri lagian sakitku ga parah parah amat. Aku hanya butuh istirahat karena banyak cairan yang keluar..Kamu barengan Nia aja ya, tadi aku sudah beritahu Nia. Daripada kamu sendirian jadi sama Nia aja ya. Nia mau kok diajak, pasti dia sudah siap-siap.”
“Tapi gimana Shilla, kamu lagi sakit ga ditemanin,…aku takut terjadi apa-apa sama kamu”Lion memelukku erat..
“Nggak pa-pa Lion,aku bisa kok sendiri. Lagian ada mama yang bisa bantuin aku kalo butuh sesuatu. Jadi sekarang tugasmu tinggal menjemput Nia, dia mungkin sudah selesai berdandan. Jadi kamu ga perlu sedih, ada Nia yang menggantikan aku disisimu.,bisa khan sayang?”
Dengan berat hati Lion pun mengiyakan permohonanku. Sebelum dia berangkat meninggalkanku, dia memeluk erat aku dan melepaskan satu ciuman untukku.
“Aku sayang banget sama kamu, dan aku tak ingin kehilangan kamu,..”katanya padaku sambil mengusap kepalaku
“Iya, aku juga sayang kamu selalu dan selamanya,..”
Bunyi mesin mobil Lion menghilang dari kegelapan malam, aku bangga sama pacarku karena bisa akrab dengan teman baikku, sahabatku sejak kecil, Nia paling mengerti aku dan selalu melakukan apa pun juga untuk membantuku.
Kadang aku berpikir, kenapa sampai saat ini Nia belum punya pacar?padahal Nia orang yang cantik, baik, pintar pokoknya the best lah buat Nia,.Beruntung banget cowok yang dapetin Nia. Dan untuk diriku sendiri aku sangat senang bisa bertemu dengan Lion dan berhubungan dekat dengan dia. Aku sungguh mencintainya dan tak ingin kehilangan dirinya. Sungguh perasaanku padanya tak bisa dibendung lagi, aku tak menyangka bisa mencintainya sedalam ini. Lion memang ganteng, tapi dibalik kegantengannya itu, kebaikan hatinya menyinarkan sesuatu yang sangat erat melekat di jiwaku. Aku ingin bersama Lion selamanya.
Beberapa hari terakhir ini aku tak bertemu dengan Nia sejak bertemu di cafetaria tempo hari. Ada apa gerangan? Aku tak bisa ketemu dengan temanku Nia, ditelpon pun tak aktif, dirumahnya juga tak ada orangnya, menurut penjaga rumahnya, sejak beberapa hari ini Nia sering keluar rumah, pulangnya pun sudah larut malam…Aku tak mengerti apa yang terjadi dengan sahabatku itu, kenapa dia lain dari biasanya..Sungguh aku tak bisa menemukan dirinya untuk berbagi cerita dengannya dan memberi support untukknya..
“Shilla…”sahut Lion yang kini duduk disampingku disela-sela jam istirahatku..
“Dari tadi kuperhatikan kamu kelihatannya tak semangat”
“Nggak, aku Cuma heran aja dengan Nia, aku sudah tak pernah bertemu dengannya sejak pertemuanku yang terakhir itu dan sejak pembicaraan kami ditelpon dihari Herry melangsungkan pertunangannya.”
“MMmmmm….”Lion terlihat berpikir..”oh ya? Jadi karena Nia kamu tak semangat?aku mengerti Shilla, kalian memang sudah lama berteman dan aku rasa apa yang kamu rasakan ini memang didasari dari hatimu yang paling dalam, karena bagaimanapun kalian memang tumbuh bersama dan selalu bersama-sama menjalani hidup ini..”
“Lion,apa Nia pernah berbicara padamu sesuatu tentang dirinya saat kalian barengan ke acaranya Herry?”
“Nggak, dia ga pernah bercerita sesuatu padaku…bicara seadanya dengan aku, kalo aku bertanya pasti dijawabnya…itu saja, aku mengantarnya pulang sampai pintu rumahnya mengingat sudah larut jadi aku mengantarnya sampai depan pintu masuk..”kata Lion dengan cepatnya
“Mmmm,,,kok kamu ngomongnya cepat banget, Nia bikin kamu bête ya???”
“Nggak….”Sahut Lion menundukkan kepalanya
“Oh ya,,,,makasih Lion, aku tahu kamu memang baik dan ingin membantu sahabatku..”
“Tapi ada sesuatu yang aneh dengannya, baru sekarang dia menghindar seperti ini,,apa ada masalah dengan dirinya?aku pun tak tahu..”
“Oh ya,, sebentar aku harus mengantarkan kiriman papa ke paman diluar kota, jadi kemungkinan sampe besok kita ga akan ketemu, nggak pa pa kan Shilla?”
“Iya nggak pa pa Lion,,aku mengerti kok…hati-hati di jalan ya Lion…”
***************************
Sudah lama tak bertemu Nia, dan sudah cukup lama pula tak bisa jalan-jalan dengan Lionel, dia terlalu sibuk untuk hari –hari terakhir ini, ketemu pun sudah jarang, apalagi menelponku,,sehari tinggal sekali menelpon, sunguh perubahan yang sangat drastis, inilah hal yang paling kutakutkan dari dulu, aku paling takut dengan kejenuhan yang kami alami dalam menjalani hubungan ini, semua yang sudah kami lewati bersama terasa sangat menusuk hatiku yang kini terluka. Tak ada seorang sahabat yang bisa menghibur diriku, tak ada seorang pacar yang bisa menghapus semua kesedihanku ini..
Luka yang kurasakan sekarang terasa semakin berat dan tak mampu kuobati. Aku tak tahu siapa yang akan menyembuhkan luka batin ini yang begitu sakit. Ada sesuatu yang lain pada diri Lionel.
Hari Sabtu di bulan Oktober, hari dimana setelah sekian lama tak kunjung bertemu dengan Lionel, akhirnya bisa ketemu juga, serasa sakit yang kurasakan berkurang dengan sendirinya. Aku melepas rindu dengan kekasih hatiku disebuah tempat yang menjadi tempat favorit kami. Dengan tak kuasa menahan rasa rindu yang berat aku memeluk Lionel dengan begitu eratnya, dan tak kuasa airmatapun membasahi wajahku,,
Lama beradegan seperti itu, aku seperti dibangunkan dengan bunyi telpon Lion. Saat ku memandang layar telpon genggamnya itu, aku begitu terkejut, wajah seorang Nia terpampang disitu. Aku beranjak berdiri.
“Nia? “tanyaku tak percaya pada Lionel. Lion mematikan HP-nya
“kok tak diangkat?aku pengen bicara dengannya Lion.”
“Ga perlu Shilla, dia seharusnya menelpon kamu kalau ia ingin bicara denganmu..”
“Tapi ga pernah Lion, aku heran denganmu, kenapa sich kamu berkata begitu? Apa Nia sering menelponmu?Dimana Nia?kamu pasti tahu Lion…”
“Nggak, Nia tak pernah menghubungiku…”
“Kamu bohong Lion, kenapa sich bohong padaku? Aku siapanya kamu Lion sampe kamu harus bohong sama aku, kenapa kamu tak mempercayaiku pacarmu sendiri? Apa gunanya aku berada disampingmu kalo kamunya seperti ini?”
“Maaf Shilla, kali ini aku mohon maaf, aku tak bisa bicara denganmu..Aku harus pergi sekarang.”
Lionel pun pergi meninggalkanku sendirian, hatiku yang terluka serasa terpecah belah teriris-iris pisau yang begitu tajam. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan untuk mempertahankan hubungan ini. Kepalaku serasa mau pecah.
Hari-hari kujalani dengan penuh kecurigaan, terdengar kabar dari teman-teman kalau Nia hamil, aku begitu terkejut mendengarnya. Tak kusangka harus mendengar kabar tersebut dari mulut orang lain. Sungguh aku tak mengerti dengan apa yang terjadi. Aku tak bisa mendapatkan Lionel lagi di kampusku, dan aku hanya bisa berjalan sendiri mengitari jalan yang setiap hari kulewati. Dipersimpangan jalan aku mendapati dua orang yang kukenal kini berjalan berdampingan saling memeluk satu dengan yang lain menuju ke pusat perbelanjaan yang terdekat. Dengan langkah yang berat aku berjalan mengikuti mereka, sungguh tak kusangka dengan apa yang kulihat dengan mata kepala sendiri. Lionel kekasihku kini berdampingan dengan Nia sahabatku. AKu merasa seperti orang bodoh yang dipermainkan oleh dua orang terdekatku.
Mungkin memang sudah nasibku dikhianati oleh orang terdekatku…Sungguh kecewa yang kurasakan. Kecewa dari sahabatku dan dari kekasih hatiku. Baik Nia maupun Lion keduanya menyakiti aku.
“Lion, pakaian ini cocok dengan usia kandunganku yang tak lama lagi menginjak 4 bulan..”
“Iya, itu cocok untukmu..”Sahutku membalas kata-kata Nia
“Shilla” Sahut Lion dan Nia terkejut
“Kenapa kalian terkejut, tak cukupkah kalian mengkhianatiku?tak kusangka sahabatku dan pacarku sendiri melakukan hal ini padaku, ..
“Shilla……”Lion memelukku,…
“Lepaskan pelukanmu dariku, aku tak ingin tubuhku tersentuh tangan kotormu..Apa yang harus kulakukan lagi bila kau tak setia, karena aku hanya seorang manusia yang tak kau anggap..Aku tak bisa lakukan apa-apa lagi..Aku tlah coba untuk memahamimu tapi kau tak peduli..Sejak kapan kalian mengkhianatiku seperti ini,sejak kapan kebohongan ini berlangsung?”Airmata membasahi pipiku terasa deras dan tak ingin berhenti.
“Maaf Shilla, aku sudah lama mencintai Lionel, sejak pertama kami bertemu saat kau memperkenalkan dia padaku, aku tak bisa berbohong kalau aku menginginkannya, tapi aku tak bisa karena Lion adalah milikmu, sampai suatu saat kami saling curhat dan mengetahui perasaan masing-masing, dan ternyata, Lion pun mempunyai perasaan yang sama denganku, dia tak bisa bohong kalau dia juga sudah jatuh hati padaku.”
“Nia, kenapa kamu bohong? Apakah itu jawaban terbaikmu untuk sahabatmu?”Kata Lionel
“Aku tak bohong Lion, kamu juga mencintaiku kan? Kamu menginginkanku kan? Ini buktinya aku sedang mengandung anakmu..”
Aku tak menyangka akan mendengar hal ini dari mereka berdua.
“Shilla perlu tahu kebenarannya, Shilla aku minta maaf padamu, memang aku tak layak lagi untuk mendampingimu, karena aku sudah mengkhianati cinta kita, Malam itu waktu kamu merekomendasikan Nia untuk menemaniku ke acara Herry aku dan Nia sudah melakukan hal terlarang, layaknya suami istri, dan aku tak menyangka harus melakukan hal tersebut, bukan kali itu saja Shilla, aku juga pernah berbohong kalo aku akan mengantarkan kiriman papa, aku dan Nia pun melakukan perbuatan terlarang tersebut, aku tak tahu sedang dirasuki setan atau semacam apa,dan sekarang seperti yang kau lihat,,Nia kini hamil. Dan aku sadar bahwa aku memiliki orang yang sangat kucintai yang sudah ku khianati, dan orang yang sekarang mengandung darah dagingku. Sebagai lelaki sejati aku harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kulakukan..Aku minta maaf Shilla…”
“Kenapa minta maaf di saat seperti ini?kenapa ga dari dulu kamu melakukannya?Kesalahan kalian begitu besar, dan aku tak bisa memaafkannya seumur hidupku…Aku tak pernah mengenal orang yang bernama Nia dan Lionel, aku tak tahu apakah di kehidupan mendatang kita akan bertemu kembali dan aku akan tersakiti lagi…sungguh aku tak bisa menerima semua ini..Cintaku dipermainkan orang-orang terdekatku…”
“Aku minta maaf Shilla….”Kata Lionel sambil memegang tanganku..
“Kamu takkan mengerti rasa sakit ini. Kebohongan dari mulut manismu. Pergilah kau Pergi jauh dari hidupku .Bawalah semua rasa bersalahmu .Pergilah kau,pergi dari hidupku Bawalah rahasiamu yang tak ingin kutahui. Kata maafmu tak pantas lagi kau ucapkan padaku disaat seperti ini,, pengkhianatan cinta yang kurasakan terlalu sakit dan tak bisa secepatnya sembuh. “
“Shilla, aku memang berdosa terhadapmu, dan aku mohon maafkan aku,,agar aku tak membawa beban dalam hidupku nanti,,”
“Aku juga minta maaf Shilla, “kata Nia sambil mendekatiku..
Aku beranjak meninggalkan mereka membawa rasa sakit hati yang begitu dalam melangkah untuk menjalani hidup yang baru, dengan deraian air mata yang membasahi wajah sampai pakaianku..
Cukup sudah kau sakiti aku lagi, serpihan perih ini akan kubawa mati. Aku mencoba memberikan segala yang telah aku punya, namun semuanya hanya sia-sia percuma…
T h e E n d
August, 11 th 2010

Tidak ada komentar: